pengembangan kota Bogor

Keputusan Pengembangan Kota Bogor, Depok, Bekasi Gabung Dengan DKI, Benarkah Ibu Kota Pindah?

Diposting pada

Setelah Pemekaran dan Pengembangan kota Bogor, Depok, Bekasi Gabung Dengan DKI, adakah rencana ini berhubungan dengan perpindahan Ibu kota, atau hanya ingin kucuran dana?

Bogor sedang disibukkan dengan beberapa penawaran pengembangan khsusunya mengenai pembentukan Provinsi Bogor Raya yang ramai dibicarakan, dan ini diakui oleh Walikota Bima Arya, bahwa ada tiga opsi pengembangan Bogor.

Tiga Opsi Pengembangan Kota Bogor

Pertama: Bogor memperluas wilayahnya dengan mencaplok beberapa wilayah di kabupaten Bogor.

Kedua: pembentukan Provinsi Bogor Raya yang terdiri dari Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Kota Depok, Kabupaten Cianjur, Kota Bekasi, dan Kabupaten Bekasi.

Dan ketiga: Bogor bergabung dengan DKI Jakarta. “Ini kan opsinya semakin banyak. Dan itu sangat bagus,” ujarnya.

Jika Bogor mempunyai tiga opsi pengembangan wilayah, berbeda dengan Bekasi dan Depok yang terlihat kurang setuju dengan pembentukan Provinsi Bogor Raya. Karena kedua daerah ini lebih memilih opsi bergabung dengan DKI Jakarta.

Menurut Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, karakteristik Kota Bekasi dengan DKI Jakarta sama dan tidak jauh berbeda. Apalagi, hampir 70 persen warga Bekasi bekerja di ibukota. Dengan penjelasan bahwa warga Bekasi dipastikan memilih bergabung dengan DKI Jakarta.

“Kalau jajak pendapat, pasti 60 hingga 80 persen ke DKI karena dari sisi kultur kami juga lebih dekat,” jelasnya.

Selain itu, Pemimpin yang akrab disapa Pepen itu juga menampik tudingan yang mengatakan bahwa adanya wacana Bekasi gabung ke Jakarta didorong oleh “keinginan Pemerintah Kota Bekasi menikmati kucuran dana DKI”.

Penjelasannya, wacana tersebut semata-mata hanya demi percepatan pembangunan di wilayah mitra DKI Jakarta.

Dari Rahmat Efendi, Wali Kota Depok Idris Abdul Shomad juga mempunyai pandangan dan penilaian yang sama. Secara pribadi dia lebih setuju bergabung dengan DKI Jakarta jika wacana pemekaran Provinsi Bogor Raya terealisasi karena banyak warga Depok yang bekerja di Jakarta.

“Separuh warga Depok adalah masyarakat komuter yang bekerja di Jakarta.Jika dilihat dari sisi kebutuhan, Depok juga tidak terpisahkan dengan DKI Jakarta,” jelasnya.

Dan luar biasanya perihal keinginan Bogor, Depok dan Bekasi bergabung ke DKI Jakarta ditanggapi santai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Pak Anis mengatakan sejauh ini DKI masih menunggu arahan dari pemerintah pusat terkait wacana masuknya beberapa kota di Jawa Barat ke DKI Jakarta.

“Secara prinsip Pemprov DKI harus menaati keputusan pemerintah pusat. Tentu aspirasi yang masuk kita hargai dan biar berproses di pemerintah pusat,” ucap Pak Anies. (gal/pkl8/c)

Bergabungnya Tiga Kota VS Pilihan Pengembangan Kota Bogor

Apakah wacana bergabungnya tiga kota yang cukup padat ini dikarenakan Ibu kota memang Sah pindah?

Menanggapi hal tersebut, Anggota DPD dari Dapil DKI Jakarta, Dailami Firdaus mengatakan ‎usulan ini bukan hal baru. Menurutnya, rencana ini sudah tertuang lewat Inpres Nomer 13 Tahun 1976 tentang Pengembangan wilayah Jabodetabek.

Dan pengembangangan ini lebih penting dibandingkan dengan perpindahan Ibu kota ke Kalimantan seperti yang dikatakannya.

“Apalagi kondisi perekonomian kita sedang kurang baik, jadi anggaran untuk perpindahan ibu kota bisa dimanfaatkan untuk kebijakan lainnya,” Jelas Pal Dailami. (RB/23819/12:10)

Itulah beberapa wacana yang kini ramai dibicarakan masyarakat, lalu apakah hal ini akan berefek pada hunian dan investasi properti?

Tentu ini akan sangat memberikan efek, karena nyatanya apabila Bogor sudah melebur dengan DKI menjadi sebuah wilayah sangat besar dengan penambahan kota tetangganya Depok dan Bekasi.

Dengan begitu pusat perputaran Ekonomi akan semakin cepat dengan satu kebijakan pusat.

Inilah kesempatan Anda memiliki hunian dan investasi properti pada daerah pengembangan, karena harga masih terjangkau dan keuntungan sudah pasti untung dan berlipat.

Pengadaan hunian dan investasi ini banyak dengan berbagai penawaran dan konsep dengan tujuan membantu kebutuhan dan permintaan pasar.

Seperti Properti Syariah yang kini banyak diminati dengan adanya skema pembayaran non Bank lebih memberikan kemanan dan keberkahan untuk para pembeli.

Properti syariah ini adalah solusi dari bahayanya Riba, dan Anda dapat dengan mudah memiliki hunian dan investasi properti syariah dalam satu genggaman dalam Saudagar Apps.

Saudagar Apps adalah aplikasi listingan rumah pada beberapa daerah khususnya Bogor, Depok, Bekasi, yang akan menjadi daerah peleburan DKI.