Bagi Anda yang menginginkan income halal melalui properti syariah sebagai marketing freelance atau agen, ada baiknya mengikuti tips-tips berikut ini. Khususnya Anda yang baru pemula terjun di bidang pemasaran. Inilah urutan/langkah kerja yang harus Anda lakukan
1. Luruskan Niat dan Mindset
Jangan lupa, bahwa kita ini sejatinya sedang berdakwah. Dakwah anti riba. Berusaha menolong saudara-saudara kita sesama muslim, dari transaksi yang mengandung unsur riba. Baik transaksi untuk investasi, ataupun transaksi untuk mendapatkan hunian. Ingat selalu Slogan Manajer & PIC SPS, “DAKWAH adalah Misi Utama kami, Closing hanyalah Hadiah- NYA.”
Dari niat inilah, kita bangun Mindset bahwa, kita harus bisa membantu lebih banyak saudara sesama muslim bisa memiliki asset yang Halal & Tanpa RIBA, melalui Properti Syariah.
Jika Niat dan Mindset sudah sejalan, insyaa Allaah, kita akan lebih siap melaju lebih kencang. Selain itu, Anda pun harus menyiapkan 3 mental ini sejak awal
- Mau Belajar. Terutama Anda yang baru terjun di bidang pemasaran atau properti, sikap mau belajar adalah suatu keharusan. Karena obatnya tidak tahu adalah belajar, obatnya gaptek juga belajar.
- Mau Action. Ilmu yang tidak diamalkan bagaikan pohon yang tidak berbuah. Begitu juga dalam pemasaran, percuma Anda belajar skill pemasaran dari banyak buku dan guru kalau itu hanya mengendap di otak saja, langsung praktek. Lakukan dari hal sederhana yang bisa Anda lakukan.
- Pantang Menyerah. Dalam belajar dan praktek, kesulitan merupakan hal biasa. Begitu juga penolakan dalam pemasaran. Olah karenanya, miliki sikap mental pantang menyerah. Ini merupakan sikap asli Anda. Lihatlah… Anda bisa berjalan saat ini merupakan hasil dari sikap pantang menyerah Anda untuk belajar berjalan semasa bayi. Woww… luar biasa..!!
2. Pahami Product Knowledge (PK) Projek
Langkah selanjutnya yaitu memahami projek/listing yang hendak dipasarkan. Jangan sampai kita memasarkan proyek yang kita pun tidak paham sama sekali.
Di Saudagar Properti Syariah, projek properti dibedakan menjadi 2:
- Properti Produktif dan
- Properti Konsumtif.
Properti Produktif adalah properti yang bisa menghasilkan atau mendatangkan keuntungan secara rutin. Sehingga niat orang membeli properti ini adalah untuk investasi, bukan untuk dihuni atau ditempati sendiri. Misal, kavlingg produktif, guesthouse, homestay, ruko, kios dan kos-kosan. Sedangkan Properti Konsumtif adalah properti yang tidak menghasilkan income rutin dan orang membeli dengan niat digunakan sendiri, misal rumah pertama.
Maka dari itu kita wajib paham akan keduanya agar dapat menyelaraskan dengan kebutuhan (calon) Konsumen. Setelah kita mengetahui kebutuhan (Calon) konsumen kita, dari sinilah kita bisa mulai menjelaskan mengenai Product yang kita pasarkan. Product Knowledge yang harus dipahami ketika kita mejual properti meliputi harga, lokasi, keunggulan, akses jalan, siteplan, denah bangunan dan lain-lain.
3. Kenali Target Market
Setelah paham product knowledge (PK), In syaa Allah, kita jadi tahu target market dari projek properti yang kita pasarkan. Misal proyek properti yang kita pasarkan berjenisnya properti produktif, maka target marketnya memiliki karakter kurang lebih:
- Orang Indonesia, tanpa batasan wilayah tertentu
- Umur 25 ke atas, yang penting melek investasi
- Sudah memiliki tempat tinggal. Bahkan yang belum memiliki tempat tinggal pun bisa menjadi target properti produktif
- dan lain-lain
Berbeda dengan properti produktif, target market properti konsumtif (untuk dihuni seperti rumah pertama) biasanya berkarakter sebagai berikut :
- Orang sekitar lokasi. Jika proyeknya di Bogor, maka target marketnya tentu orang Bogor sd Jakarta
- Umur 30 ke atas
- Sudah menikah
- Belum memiliki rumah, dan lain-lain.
Anda pun harus jeli melihat harga proyek yang dipasarkan. Misalkan harga 800 juta-an seperti villa the ortensia village, tidak mungkin dipasarkan kepada mereka dengan gaji di bawah 7 juta.
4. Mulai Beriklan
Dalam memasarkan proyek properti, Anda tak perlu langsung menggunakan media yang berbayar, kita bisa mulai saja dulu dari yang gratisan. Contohnya bisa update status di Facebook, coba masuk-masuk grup property, bikin fanpage, dan Instagram.
Jangan lupa setiap kita iklan masukan nama kita dan no hp yang bisa dihubungi calon buyer, agar mereka bisa bertanya langsung tentang proyeknya. Selain itu kita bisa iklan di story WA, broadcast ke grup WAatau inbok kepada keluarga, saudara atau teman kita yang berminat.
Simak video cara mengelola sosial media untuk pemasaran properti syariah:
Selain iklan di sosial media yang Anda miliki, Anda pun bisa beriklan di marketplace properti, seperti OLX, rumah123.com, jualo.com, 99.co dan lain-lain. Semakin sering kita beriklan semakin banyak peluang buyer yang menghubungi dan bisa closing.
5. Jawab Pertanyaan (Chit Chat) dengan Calon Buyer
Setelah pasang iklan insyaAllah akan ada calon buyer yang menghubungi Anda. Jangan panik, jawab saja pertanyaan mereka sesuai dengan Product Knowledge (PK) yang sudah dipelajari. Anda pun bisa menggunakan script handling buyer yang sudah disediakan tim inhouse Saudagar Properti Syariah. Asyik dan mudah kan?
Saat kita mulai chit chat dengan calon buyer diusahakan agar calon buyer tersebut nyaman dulu dengan kita. Caranya bisa menanyakan nama dan tinggalnya dimana, atau jika buyer tersebut ingin to the point jawab pertanyaan buyer dengan jawaban yang mengarahkan buyer untuk mengatakan ya . Contohnya “ibu mencari hunian yang syariah yah bu? Atau “ibu mencari hunian yang dekat fasilitas umum yah bu?” dan berikan pilihan yang mengarah untuk memiliki projek yang kita tawarkan misalnya “Bapak/Ibu mau survey lokasi dulu atau langsung booking pak/bu?” bisa juga “Bapak/bu mau booking siang ini atau nanti sore?”. Intinya kita yang harus bisa mengatur pembicaraan dengan bukan sebaliknya.
6. Arahkan Untuk Survey Lokasi
Setelah sudah yakin buyer kita berminat dengan projek yang kita tawarkan arahkan buyer untuk survey lokasi, infokan ke tim inhouse atau koordinasi dengan tim yang bertanggung jawab dengan projek tersebut. Anda bisa bergabung di grup proyek yang telah kita sediakan.
Konfirmasi survey lokasi diusahakan 1 hari sebelumnya, sehingga ada jeda waktu bagi tim inhouse untuk menyiapkan segala keperluannya. Atau jika calon buyer berminat tapi belum bisa survey lokasi, Anda bisa mengarahkan untuk booking fee terlebih dahulu, yaitu untuk mengamankan unit yang strategis dan mendapatkan harga promonya.
Enak banget ya…! Jualan properti di SPS mah gak perlu keluar rumah, cukup online saja
7. Jangan Lupa Follow Up
Yang dimaksud follow up di sini yaitu Anda menindaklanjuti janji survey lokasi yang telah ditentukan sebelumnya. Misalkan menanyakan apakah sudah survey lokasi? Bertemu siapa? Cocok dengan lokasi dan harga atau ada hal yang perlu dijelaskan lebih lanjut, dan lain-lain.
Selain itu, Anda pun bisa bertanya hasil survey lokasi kepada tim inhouse Saudagar Properti Syariah, baik PIC, admin maupun tim lapangan. Bagaimana hasil survey calon buyer yang kita kirimkan, perlu follow up lagi atau akan difollow up oleh tim inhouse.
Setelah closing. Anda tinggal menunggu pencairan fee saja. Administrasi dan penagihan insyaAllah dibantu oleh tim inhouse. Satu hal yang perlu diingat, buyer yang sudah membeli adalah aset berharga Anda, lakukanlah komunikasi yang rutin, bisa jadi ia tertarik dengan project lain, memerlukan bantuan mengisi interior rumahnya, atau bahkan meminta bantuan menjualkan lagi asetnya.
Inilah repeat order dalam dunia properti
Selamat mencoba, Semoga sukses…!!!